Pemberianpakan kakap putih dicoba 2 kali satu hari ialah pada pagi serta sore hari dengan dosis pakan 8- 10% botol total tubuh/hari. Tipe pakan yang diberikan ialah ikan rucah ( trash fish). Konversi pakan yang dipakai yakni 6: 1 dalam makna buat menciptakan 1 kilogram daging dibutuhkan pakan 6 kilogram.
BudidayaIkan Kakap Air Tawar. infoakuakultur; March 16, 1973; Budidaya Kakap Merah Di Air Payau Cara Budidaya Ikan Kakap. Teknik Budidaya Ikan Kakap Putih Dengan Tepat Belajar Beternak. Teknik Budidaya Ikan Kakap Putih Dengan Tepat Belajar Beternak. Budidaya Ikan Kakap Merah Pabrik Waring Sayur Waring Ikan. Mancing Kakap Putih Jangan
Air- Suplai air yang konstan sangat penting dalam memelihara ikan. Suplai air yang buruk tidak hanya membuat stres tetapi juga menyebabkan ikan tidak sehat sehingga produksinya rendah. Temukan lokasi di dekat sungai, danau, atau bahkan lubang bor. Kolam harus memiliki kedalaman sekitar 0,7 meter. Langkah 2: Desain dan Konstruksi Kolam
LANGKAHPEMANENAN. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk mengurangi stress selama pemanenan. Alat panen yang digunakan untuk ikan konsumsi berupa scoop net. Ukuran panen ikan kakap putih konsumsi memiliki bobot minimal 500 gr. Sebelum dilakukan pemanenan ikan terlebih dahulu dipuasakan selama satu hari.
IkanKakap merupakan ikan perairan peralihan, ikan ini dapat hidup di perairan air laut, air payau, atau air tawar. Terdapat berebagai jenis ikan kakap diantaranya: *Ikan kakap merah, yaitu ikan kakap yang memiliki bentuk memanjang serta agak pipih dan dapat hidup di daerah berperairan dangkal. *Ikan Kakap putih, warna ikan ini didominasi warna putih dan ada warna perak di bagian perut.
Les Rencontres D Après Minuit Streaming Vf. Indonesia memiliki potensi sumber daya perairan yang cukup besar untuk usaha budidaya ikan, namun usaha budidaya ikan kakap belum banyak berkembang, sedangkan di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand dan Singapura, usaha budidaya ikan kakap dalam jaring apung floating net cage di laut telah berkembang. Ikan Kakap Putih Lates calcarifer, Bloch atau lebih dikenal dengan nama seabass/Baramundi merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Produksi ikan kakap di indonesia sebagian besar masih dihasilkan dari penangkapan di laut, dan hanya beberapa saja diantarannya yang telah di hasilkan dari usah pemeliharaan budidaya. Salah satu faktor selama ini yang menghambat perkembangan usaha budidaya ikan kakap di indonesia adalah masih sulitnya pengadaan benih secara kontinyu dalam jumlah yang cukup. BIOLOGIIkan kakap putih adalah ikan yang mempunyai toleransi yang cukup besar terhadap kadar garam Euryhaline dan merupakan ikan katadromous dibesarkan di air tawar dan kawin di air laut. Sifat-sifat inilah yang menyebabkan ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun air tawar. Pada beberapa daerah di Indonesia ikan kakap putih dikenal dengan beberapa nama seperti pelak, petakan, cabek, cabik Jawa Tengah dan Jawa Timur, dubit tekong Madura, talungtar, pica-pica, kaca-kaca Sulawesi. Ikan kakap putih termasuk dalam famili Centroponidae, secara lengkap taksonominya adalah sbb Phillum ChordataSub phillum VertebrataKlas PiscesSubclas TeleosteiOrdo PercomorphiFamili CentroponidaeGenus LatesSpecies Lates calcarifer Block Ciri-ciri morfologis antara lain adalaha. Badan memanjang, gepeng dan batang sirip ekor Pada waktu masih burayak umur 1 ~ 3 bulan warnanya gelap dan setelah menjadi gelondongan umur 3 ~ 5 bulan warnanya terang dengan bagian punggung berwarna coklat kebiru-biruan yang selanjutnya berubah menjadi keabu-abuan dengan sirip berwarna abu-abu Mata berwarna merah Mulut lebar, sedikit serong dengan geligi Bagian atas penutup insang terdapat lubang kuping Sirip punggung berjari-jari keras 3 dan lemah 7 ~ 8. Sedangkan bentuk sirip ekor bulat. PEMILIHAN LOKASISebelum kegiatan budidaya dilakukan terlebih dahulu diadakan pemilihan lokasi. Pemilihan lokasi yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan kakap putih. Secara umum lokasi yang baik untuk kegiatan usaha budidya ikan di laut adalah daerah perairan teluk, lagoon dan perairan pantai yang terletak diantara dua buah pulau selat. Beberapa persyaratan teknis yang harus di penuhi untuk lokasi budidaya ikan kakap putih di laut adalaha. Perairan pantai/ laut yang terlindung dari angin dan gelombangb. Kedalaman air yang baik untuk pertumbuhan ikan kakap putih berkisar antara 5 ~ 7 Pergerakan air yang cukup baik dengan kecepatan arus 20-40 cm/ Kadar garam 27 ~ 32 ppt, suhu air 28 ~ 30 0C dan oksigen terlarut 7 ~ 8 ppme. Benih mudah Bebas dari pencemaran dan mudah Tenaga kerja cukup tersedia dan terampil. SARANA DAN ALAT BUDIDAYA1 Sarana dan AlatPemeliharaan ikan kakap di laut umumnya dilakukan dalam keramba jaring apung floating net cage dengan metoda operasional secara mono kultur. Secara garis besar keramba jaring apung terdiri dari beberapa bagian yaitua. JaringJaring terbuat dari bahan- Bahan Jaring PE 210 D/18 dengan ukuran lebar mata 1 ~ 1,25”, guna untuk menjaga jangan sampai ada ikan peliharaan yang lolos Ukuran 3 m x 3 m x 3 m- 1 Unit Pembesaran 6 jaring 4 terpasang dan 2 jaring cadanganb. Kerangka/Rakit Kerangkan berfungsi sebagai tempat peletakan Bahan Bambu atau kayu- Ukuran 8 m x 8 mc. Pelampung Pelampung berpungsi untuk mengapungkan seluruh sarana budidaya atau barang lain yang diperlukan untuk kepentingan pengelolaan- Jenis Drum Volume 120 liter- Jumlah 9 Jangkar Agar seluruh sarana budidaya tidak bergeser dari tempatnya akibat pengaruh angin, gelombang digunakan Jenis yang dipakai Besi atau beton 40 kg.- Jumlah 4 buah- Panjang tali Minimal 1,5 kali ke dalam aire. Ukuran benih yang akan Dipelihara 50-75 gram/ekorf. Pakan yang digunakan ikan rucahg. Perahu Jukungh. Peralatan lain ember,serok ikan, keranjang, gunting dll. 2 Konstruksi wadah pemeliharaan Perakitan karamba jaring bisa dilakukan di darat dengan terlebih dahulu dilakukan pembuatan kerangka rakit sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Keangkan ditempatkan di lokasi budidaya yang telah direntukan dan agar tetap pada tempatnya tidak terbawa arus diberi jangkar sebanyak 4 apung apa yang telah dibuat berbentuk bujur sangkar pada kerangka rakit dengan cara mengikat keempat sudut kerangka. Cara pengikatan jaring dapat dilihat pada gambar dibawah. Untuk membuat jaring agar berbentuk bujur sangkar, maka pada sudut bagian bawah jaring diberi pemberat seperti pada gambar di bawah ini. Untuk dapat mengikat bambu/kayu dengan mudah dapat dilihat pada gambar berikut OPERASIONAL BUDIDAYA 1 Metode Pemeliharaan Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70 gram/ekor dari hasil pendederan atau hatchery, selanjutnya dipelikara dalam kurungan yang telah disiapkan. Penebaran benih ke dalam karamba/jaring apung dilakukan pada kegiatan sore hari dengan adaptasi terlebih dahulu. Padat penebaran yang ditetapkan adalah 50 ekor/m3 volume air. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan takaran pakan 8-10% botol total badan perhari. Jenis pakan yang diberikan adalah ikan rucah trash fish. Konversi pakan yang digunakan adalah 61 dalam arti untuk menghasilkan 1 kg daging diperlukan pakan 6 kg. Selama periode pemeliharan yaitu 5-6 bulan, dilakukan pembersihan kotoran yang menempel pada jaring, yang disebabkan oleh teritif, algae, kerang kerangan dll. Penempelan organisme sangat menggangu pertukaran air dan menyebabkan kurungan bertambah berat. Pembersihan kotoran dilakukan secara periodik paing sedikit 1 bulan sekali dilakukan secara berkala atau bisa juga tergantung kepada banyak sedikitnya organisme yang menempel. Penempelan oleh algae dapat ditanggulangi dengan memasukkan beberapa ekor ikan herbivora Siganus sp. ke dalam kurungan agar dapat memakan algae tersebut. Pembersihan kurungan dapat dilakukan dengan cara menyikat atau menyemprot dengan air bertekanan tinggi. Selain pengelolaan terhadap sarana /jaring, pengelolaan terhadap ikan peliharaan juga termasuk kegiatan pemeliharaan yang harus dilakukan. Setiap hari dilakukan pengontrolan terhadap ikan peliharaan secara berkala, guna untuk menghindari sifat kanibalisme atau kerusakan fisik pada ikan. Disamping itu juga untuk menghindari terjadinya pertumbuhan yang tidak seragam karena adanya persaingan dalam mendapatkan makanan. Penggolongan ukuran grading harus dilakukan bila dari hasil pengontrolan terlihat ukuran ikan yang tidak seragam. Dalam melakukan pengontrolan, perlu dihindari jangan sampai terjadi stress. 2 PanenLama pemeliharan mulai dari awal penebaran sampai mencapai ukuran ± 500 gram/ekor diperlikan waktu 5-6 bulan. Dengan tingkat kelulusan hidup/survival rate sebesar 90% akan didapat produksi sebesar kg/unit/periode budidaya. Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat jaring keluar rakit, kemudian dilakukan penyerokan. 3 PenyakitPublikasi tentang penyakit yang menyerang ikan-ikan yang dibudidayakan di laut seperti ikan kakap putih belum banyak dijumpai. Ikan kakap putih ini termasuk diantara jenis-jenis ikan teleostei. Ikan jenis ini sering kali diserang virus, bakteri dan jamur. Gejala-gejala ikan yang terserang penyakit antara lain adalah, kurang nafsu makan, kelainan tingkah laku, kelainan bentuk tubuh dll. Tindakan yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi penyakit ini adalaha. menghentikan pemberian pakan terhadap ikan dan menggantinya dengan jenis yang lain;b. memisahkan ikan yang terserang penyakit, serta mengurangi kepadatan;c. memberikan obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. SUMBERPaket Teknologi Pembesaran Ikan Kakap Putih Lates calcarifer, Bloch di Keramba Jaring Apung, Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian, post kakap putih, ikan kakap putih, resep ikan kakap putih, gambar ikan kakap putih, harga ikan kakap putih, cara mancing kakap putih di siang hari, ciri ciri ikan kakap putih, olahan ikan kakap putih, bulan musim ikan kakap putih, masak ikan kakap putih, harga kakap putih, manfaat ikan kakap putih, gambar rangkaian pancing kakap putih, umpan tiruan untuk ikan kakap putih, mancing kakap putih, mengapa ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut maupun di tambak air payau, rangkaian pancing kakap putih di muara, habitat ikan kakap putih, umpan kakap putih, kakap putih laut
Benih kakap putih untuk budidaya diperoleh dari penangkapan di alam dan pembenihan di hatchn. Benih kakap putih tersedia di BBRPBL Gondol-Bali dan BBPBL Lampung. Benih kakap putih juga sudah dapat diproduksi oleh HSRT di Gondol-Bali dan Lampung. Namun demikian, produksi benih belum mampu memenuhi kebutuhan. Karena itu, perbudi daya kakap putih di Riau mendatangkan benih kakap putih dari Malaysia. PEMELIHARAAN KAKAP PUTIH DI TAMBAKPemeliharaan kakap putih untuk menghasilkan ikan konsumsi gr/ekor, membutuhkan waktu yang cukup lama, 10-12 bulan. Oleh karena itu, untuk menjaga mutu air dan kemudahan pengelolaan, maka perlu diterapkan pemeliharaan secara bertahap. Pemeliharaan sistem pentahapan atau biasa disebut sistem modular dilakukan dalam tiga tahap/fase, yaitu tahap pendederan, penggelondongan/pembesaran awal dan pembesaran akhir/ demikian, satu unit tambak pemeliharaan kakap putih mem butuhkan 3-4 petak yang terdiri dari petak pendederan, petak penggelondongan petak pembesaran, dan petak tandon air. Luas ideal petak pemeliharaan adalah petak pendederan 300-400 m2 petak penggelon dongan 500-1000 m2, dan petak pembesaran m2. 1. PendederanPendederan adalah kegiatan memelihara kakap putih dari ukuran 3-4 cm dengan bobot rata-rata 1,2 g atau dari ukuran 5-7 cm dengan bobot 4-8 gr/ekor. Benih kakap putih ukuran tersebut dipelihara hingga mencapai kakap putih muda berukuran 20-30 gr/ekor. Padat penebarannya, yaitu untuk benih ukuran 23 cm ditebar dengan kepadatan 20-30 ekor/m2 sedangkan untuk benih ukuran 5-7 cm ditebar sebanyak 10-20 ekor/ yang ditebar harus sehat. Benih yang sehat biasanya berwarna cerah, lincah aktif, nafsu makan tinggi dan tidak cacat pada sirip, sisik maupun bagian tubuh lain. Sebelum ditebar ke dalam tambak, benih didesinfektan terlebih dahulu agar kondisi benih selalu sehat. Desinfektan dilakukan dengan cara merendam benih ke dalam larutan formalin dosis 15-25 ppm sekitar 1 sendok makan per 250-400 liter air selama 1/2-1 pendederan ikan diberikan pakan berupa ikan rucah minced E, udang jambret atau pelet. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 10-15% dari total bobot badan ikan atau diberikan sampai ikan kenyang ad libitum yang ditandai dengan ikan tidak menyambar lagi makanan. Frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore berupa ikan rucah harus dikeluarkan dari duri keras dan dipotong kecil-kecil disesuaikan dengan ukuran mulut ikan. Untuk mengurangi kanibalisme, dasar tambak dilengkapi shelter pelindung yang terbuat dari potongan pipa PVC berukuran besar. Selain sebagai shelter pipa PVC juga berfungsi sebagai tempat persembunyian ikan. Dengan bersembunyinya ikan tersebut, berarti besarnya energi yang diperlukan untuk bergerak akan menurun dan dengan demikian memungkinkan ikan untuk menjadi semakin besar dengan lebih cepat. Sementara itu. ke dalaman air di dalam tambak dipertahankan antara 80-100 cm. Setiap hari dilakukan pergantian air di dalam tambak sebanyak 10-15%.Pendederan dilakukan 2-3 bulan tergantung dari ukuran benih awal yang ditebar. Untuk benih yang saat ditebar berukuran 5-7 cm atau bobot 4-8 gr/ekor setelah dipelihara 3 bulan mencapai ukuran 25-40 gr/ekor bahkan ada yang mencapai 45 gr/ekor. Selanjutnya dilakukan penggelon dongan. 2. PenggelondonganTahap-tahap penggelondongan atau pembesaran awal di tambak tidak berbeda dengan pendederan. Padat penebaran diturunkan sesuai dengan ukuran benih. Benih berukuran 25-40 gr/ekor ditebar ke tambak dengan kepadatan 4-5 ekor/m2. Pemberian pakan 10-15% dari total bobot badan ikan dengan frekuensi 3 kali sehari pagi, siang dan sore hari. Kedalaman air tambak 100 cm. Sedangkan untuk menjaga kualitas air, setiap han dilakukan pergantian air di dalam tambak sebanyak 10-15%. Setelah dipelihara 23 bulan, maka ikan akan mencapai ukuran 50-70 gr/ekor atau mencapai panjang 14-16 cm. Bila ikan diberi pakan berupa ikan rucah, maka perlu diberi tambahan vitamin seminggu sekali yang diberikan bersama pakan. Vitamin yang digunakan adalah Amolovit dengan dosis 1 g/kg pakan dan Probiotik 1-2 co/kg pakan. Sedangkan bila diberi pakan buatan berupa pelet maka kandungan proteinnya antara 43-50%. Kandungan protein tersebut menghasilkan pertumbuhan yang cukup baik. Sebagai ikan karnivora dan pemangsa, kakap putih mempunyai kebiasaan makan dengan cara menyambar pakan yang diberikan. Setelah kenyang. pakan yang ditebar tidak lagi disambar. Pada kondisi ini pemberian pakan dihentikan untuk mencegah kelebihan pakan sehingga penurunan kualitas air akibat pembusukan kelebihan pakan dapat dihindari. Kakap putih juga mempunyai naluri menunggu pakan yang akan diberikan pada waktu pemberian pakan. Kondisi ini dengan terlihat adanya kakap putih yang muncul ke permukaan pada jam pemberian pakan. Oleh karena itu pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap hari. Hal ini akan memudahkan pendugaan terhadap jumlah populasi maupun kebiasaan ikan itu sendiri. 3. PembesaranPembesaran dilakukan untuk menghasilkan kakap putih ukuran konsumsi. gr/ekor. Lama waktu pembesaran antara 6-7 bulan. Padat penebaran diturunkan cukup 1-2 ekor/m2 untuk benih berukuran 50-70 gr/ekor atau mencapai panjang 14-16 cm. Untuk tambak yang dikelola secara intensif padat penebaran dapat ditingkatkan hingga 4-5 ekor/m2 atau ekor/ pembesaran kakap putih diberikan pakan berupa ikan rucah atau pelet sebanyak 4-10% dari total bobot badan ikan dengan frekuensi 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Walaupun demikian pemberian pakan harus selalu mengamati kondisi makan ikan bila ikan telah berhenti menyambar makanan berarti ikan telah kenyang, dan pemberian pakan dihentikan. Dalam tahap pembesaran ini, bila ikan budi daya diberi pakan ikan rucah, maka dapat ditambahkan vitamin yang diberikan seminggu sekali dengan cara dicampurkan pada pakan. Kedalaman air tambak 100-150 cm. Setiap hari dilakukan pergantian air di dalam tambak sebanyak 10 15%.Pada tahap pembesaran dapat dilakukan penebaran campuran polikultur dengan ikan nila Oreochromis nilotica atau mujair O mossambica. Namun, penebaran nila atau mujair bukan dimaksudkan untuk memproduksi ikan konsumsi, melainkan sebagai pakan kakap putih. Mujair dan nila dikenal sebagai ikan tukang kawin, sehingga dengan cepat bernakpinak di dalam tambak. Sebelum benih kakap ditebar, terlebih dahulu ditebar ikan nila atau mujair dewasa dengan kepadatan ekor/ha jantan dan betina. Kakap putih ukuran gelondongan ditebar 1 bulan kemudian setelah di dalam tambak terlihat banyak anak ikan nila atau mujair. Ikan kakap akan memangsa nila dan mujair di dalam tambak sebagai pakan. Bila tambak ditebari nila atau mujair, maka sekitar 2 bulan kakap putih tidak perlu diberikan pakan. Pada bulan ke-3 atau bila di dalam tambak jumlah ikan nila atau mujair sudah sedikit pemberian pakan dapat dilakukan.
cara budidaya ikan kakap putih di air tawar